
Sudah setahun lamanya sejak covid-19 mulai berdatangan. Hanya dimulai dari sebuah kota yang jauh dari negara kita, kemudian hanya sekedip mata mereka bertebaran, menyebar ke negara terdekat hingga akhirnya meraja lela di negara kita. Masih teringat jelas joke para petinggi negara yang mengatakan bahwa rakyat Indonesia aman dari covid-19 sebab selalu mengonsumsi rempah-rempah yang baik untuk imun tubuh. Nyatanya tak lama sejak ucapan itu covid-19 menunjukkan dirinya di negara kita. Membuktikan bahwa tak ada yang tak mungkin baginya. Mungkin petinggi ketika itu hanya ingin menenangkan rakyatnya yang berada dalam zona mencekam, sebab begitu cepatnya mereka menyerang negara, hingga melintasi benua.
Masih terekam jelas bagaimana pertama kalinya virus ini memperkenalkan dirinya. Mereka yang terinfeksi secara mendadak tumbang dijalan, kejang-kejang dan mengeluarkan buih dari mulutnya, orang-orang tak berani mendekat, mereka berkeliling menunggu polisi dan petugas medis datang. Dalam kompilasi video itu diperlihatkan juga orang-orang di tempat lain mengalami hal serupa, tak ada yang berani mendekat. Kami yang menonton hanya bisa terpaku, menatap layar TV, meyakinkan diri bahwa ini bukan film Zombie, ini nyata! Hal ini berlangsung hingga berhari-hari.
Kasus pertama di Indonesia
Kasus pertama yang menghebohkan Indonesia adalah pada awal maret 2020. Di konfirmasi oleh menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (02/03/2020) bahwa ada warga Depok, Jawa Barat, yaitu ibu dan anak yang positif corona setelah mereka kontak dengan warga jepang yang datang ke Indonesia. Dia terdeteksi ketika tiba di Malaysia, mengetahui hal itu Menteri Kesehatan mendeteksi dengan siapa ia berkontak selama di Indonesia, ternyata ibu dan anak dari Depok ini, ketika di tes ternyata benar mereka juga sudah terinfeksi Covid-19
Covid-19 Zaman Now
Sejak kasus pertama itu, virus mulai menyebar dengan cepatnya. Namun kali ini gejala yang ditimbulkan tidak lagi sehoror yang pernah dilihat di TV. Hingga sekarang pun tidak ada satupun pasien yang menunjukkan gejala yang demikian, kebanyakan virus ini mendekam di tubuh manusia dengan tanpa menimbulkan gejala yang “aneh-aneh”
Covid-19 menyerang manusia dengan begitu misterius. Mereka terlihat sehat, beraktivitas sebagaimana biasa. Ada beberapa kasus yang baru-baru ini terjadi, seorang pasien kecelakan, tiba-tiba terdeteksi Covid-19. Ada juga pasien kanker yang meninggal dalam keadaan terinfeksi Covid-19. Ada juga pasien yang meninggal karena tensi tinggi ternyata juga terinfeksi Covid-19. Seolah orang dengan penyakit lebih mudah terinfeksi Covid-19 namun tidak mudah menginfeksi orang didekatnya meskipun mereka juga berkontak langsung. Terlihat bahwa keluarga pasien yang disebutkan tidak terdeteksi virus ini.
Dampak Covid-19
Seolah tak ada habisnya bila menyebutkan semua dampak yang terjadi sejak adanya Covid-19. Pengaruhnya dalam bidang kehidupan sangat besar, mulai dari sosial, ekonomi, pariwisata, pendidikan, lingkungan hingga industri.
Pada awalnya, tiap orang sangat menjaga dirinya, nyaris dibilang ketakutan, beberapa orang tidak berani keluar rumah, panik bila saja ada yang datang. Jalan raya menjadi sepi, hanya beberapa orang yang keluar rumah karena tuntutan pekerjaan atau urusan penting lainnya, dan mereka selalu menggunakan masker.
Seiring banyaknya pasien terinfeksi, pemerintah kota menerapkan aturan “lockdown” di beberapa tempat, dimana warga tidak diperbolehkan keluar kota. Para medis dan polisi siap menghadang perbatasan kota bila saja ada yang melanggar.
Tempat makan dan pariwisata ditutup. Sekolah juga tutup, siswa diwajibkan mengikuti sekolah daring yaitu kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara online dari rumah masing-masing. Perusahaan juga menerapkan aturan pengurangan hari kerja.
Setiap kantor, toko-toko dan tempat lainnya menerapkan protokol kesehatan, mereka menyediakan air dan sabun pencuci tangan, memberi jarak pada tempat duduk/ tempat antrian dan menyediakan hand sanitizer untuk mencegah penyebaran virus. Sempat pula ketika itu harga masker dan hand sanitizer begitu mahal sebab begitu banyak pemesanan hingga stok terbatas. Beberapa tempat juga menyediakan alat pengukur suhu. Orang dengan suhu lebih dari atau sama dengan 37 derajat tidak diperbolehkan masuk ketempat itu.
Sempat pula beberapa kantor pelayanan hanya melayani masyarakat di depan kantor. Mereka menyediakan meja diteras kantor sebagai tempat pelayanan publik dan mereka tidak diperbolehkan berlama-lama, urusan berlangsung cepat.
Beberapa perusahaan mulai turun pemasukkannya oleh karena kurangnya konsumen, sehingga dengan berat hari mereka juga harus mengurangi pekerjanya. Perekonomian pun dari hari kehari semakin sulit.
Berita di TV tak henti menayangkan mirisnya kondisi sejak adanya Covid-19.
Beberapa bulan kemudian TV juga menayangkan dampak positif sejak adanya virus ini. Dimana pantai menjadi lebih bersih dan laut menjadi lebih jernih dari biasanya, memperlihatkan terumbu karang dan ikan-ikan yang begitu indah sebab tak ada pengunjung yang datang. Begitu juga udara terasa lebih sehat dan segar sebab berkurangnya polusi udara dari kendaraan. Tempat wisata menjadi lebih bersih dan indah sebab tidak ada lagi pengunjung yang merusak dan mengotorinya.
Bagaimanapun selalu ada pelajaran yang bisa kita ambil dari setiap peristiwa.
Tak pernah terbayangkan adanya virus ini, dan betapa besar dampaknya dalam kehidupan. Teringat cerita orang tua dulu mengenai cacar, dimana pada masa itu begitu banyak orang meninggal hanya karena cacar. Kesal dan juga sedih, sebab zaman sekarang dengan mudahnya pasien penyakit cacar sembuh dengan obat yang tidak begitu mahal dan mudah didapatkan.
Bisa jadi suatu saat kita juga akan merasakan ini, disaat kita sudah menemukan obat yang tepat untuk penyembuhan pasien virus Covid-19.
Semoga masa itu tak lama lagi.
Covid-19 Mengukir Sejarah
Keadaan belakangan ini sudah tak sepanik dulu. Tidak ada lagi “lockdown” yang separah dulu, tempat wisata sudah mulai dibuka kembali, meski masih banyak yang menerapkan penggunaan masker namun ada saja beberapa orang berkeliaran tanpa menggunakan masker. Tak ada lagi polisi yang berkeliaran menangkap orang dijalan tanpa menggunakan masker. Orang-orang seolah sudah tidak ketakutan seperti dulu.
Disamping itu sudah ada dana bantuan yang diberikan oleh pemerintah bagi yang membutuhkan, ada berupa uang, ada pula berupa barang/sembako.
Meski menjadi kontroversi pada awalnya, pemerintah sudah menetapkan 70-80% masyarakat yang telah ditentukan akan diberi vaksin Sinovac dari China demi pencegahan virus Covid-19 ini.
Semoga kesuksesan terbesar dalam dunia medis seperti yang dicapai oleh ilmuwan Edward Jenner dalam menemukan vaksin cacar terulang kembali tak lama lagi.